Merokok Merugikan!!!

Konsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes mellitus dan merupakan penyebab kematian utama di dunia,

Pijat Bayi

Pijat bayi mempunyai banyak keuntungan, antara lain mengurangi kebiasaan menangis, menaikkan berat badan, membuat bayi mudah tidur, melat ih eye contact dengan Ibu, mengurangi level stres hormon bayi, juga membantu bayi untuk buang air besar...

Sejarah FK UGM

Sejarah berdirinya Fakultas Kedokteran UGM tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Sebagai fakultas tertua di Indonesia, tonggak berdirinya Fakultas Kedokteran UGM melalui proses yang sangat panjang. Pada jaman penjajahan Belanda terdapat dua sekolah kedokteran yaitu Geneeskundige Hoge School (GHS) di Jakarta dan Netherlands Indische Arsten School (NIAS) di Surabaya. Selanjutnya...

Arti Lambang UGM

Pusat lambang. Ia berupa surya atau matahari yang berlubang dan memancarkan sinar dalam bentuk lima kesatuan kumpulan sinar. Setiap kesatuan kumpulan sinar terdiri dari sembilan belas sorot sinar. Warna surya dan sinar, kuning emas...

Sejarah UGM

Dengan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, maka pada tahun 1 946 terdapat dua perguruan tinggi di Yogyakarta. Yang satu lagi adalah Sekolah Tinggi Teknik, yang berdiri tanggal 17 Februari 1946...

Senin, 24 Maret 2014

Intracerebral Hematoma (ICH)


INTRACEREBRAL HEMATOMA


A.    Pengertian
Adalah perdarahan yang terjadi didalam jaringan otak. Hematom intraserbral pasca traumatik merupkan koleksi darah fokal yang biasanya diakibatkan cedera regangan atau robekan rasional terhadap pembuluh-pembuluh darahintraparenkimal otak atau kadang-kadang cedera penetrans. Ukuran hematom ini bervariasi dari beberapa milimeter sampai beberapa centimeter dan dapat terjadi pada 2%-16% kasus cedera. Intracerebral hematom mengacu pada hemorragi / perdarahan lebih dari 5 ml dalam substansi otak (hemoragi yang lebih kecil dinamakan punctate atau petechial /bercak).

B.     Etiologi
Hipertensi merupakan penyebab terbanyak. Faktor etiologi yang lain adalah aneurisma kriptogenik, diskrasia darah, penyakit darah seperti hemofilia, leukemia, trombositopenia, pemakaian anti koagulan dalam jangka lama, malformasi arteriovenosa dan malformasi mikro angiomatosa dalam otak, tumor otak (primer dan metastase) yang tumbuh cepat, amiloidosis serebrovaskuler dan eklamsia (jarang).


C.    Patofisiologi

Hipertensi
(Arteriosklerosis)


 
Pecahnya pembuluh darah
(Total)


 
Terjadi perembesan darah ke Parenchym

Iskemia jaringan otak

Oedema Otak

Peningkatan tekanan intrakranial

Penurunan Kesadaran
Tekanan meningkat, Nyeri kepala
Muntah, Tachicardia,      Dilatasi pupil
Diplopia, Penglihatan kabur, Visus menurun
Gangguan sensori dan motorik

D.    Gejala klinis
Gejala awal pada perdarahan intra serebral,menurut Harsono (1996), yaitu:
1.      Naiknya tekanan darah, sefalgia, sinkop sampai hilangnya daya ingat.
2.      Fenomena sensorik dan motorik sejenak, perdarahan retina dan epistaksis.
3.      Pada perdarahan lambat 24 – 48 jam akan menimbulkan gangguan neurologik pada klien hipertensi  berat mengeluh nyeri kepala dan muntah.
4.      Anggota gerak menjauhi dari lesi serebral dan kelumpuhan
a.       Pada perdarahan lobar dibagi empat, yaitu:
1)      Perdarahan oksipital : defisit medan penglihatan.
2)      Perdarahan temporal kiri : Disfasia, nyeri telinga dan hemianopia
3)      Perdarahan Frontal : hemiparesis kontralateral dan sefalgia
4)      Perdarahan Prietal : Nyeri defisit sensorik dan hemiparesis ringan.
b.      Perdarahan thalamus: terjadi afasia, hemiparesis dan hemiplegia
c.       Sub thalamus : pupil hidrochepallus obstruktif
d.      Ventrikel : terjadi hidrochepalus obstruktif.
e.       Perdarahan Putamen : hemiplegia, sefalgia, muntah, sampai penurunan kesadaran.
f.       Perdarahan Mesenchephalon: peningkatan tekanan intrakranial mendadak, menyebabkan koma.
g.      Perdarahan Pons : koma dalam keadaan tanpa peringatan nyeri kepala dan kematian.
Prognosis buruk (5P) yaitu:
1)      Paralisis
2)      Pulsus Parsus
3)      Pinpoint pupil
4)      Pyreksia
5)      Periode respiration
h.      Perdarahan medulla oblongata
Ini jarang terjadi, bila haematoma sub epidermal dan bila lesi massa akan pulih kembali.
i.        Perdarahan serebellum
·         Gangguan okulomotor, gangguan keseimbangan
·         Nistagmus / singulus
·         Tidak dijumpai hemiparesis dan hemiplegia
Peringkat klinik klien berupa gejala berikut:
·         Tingkat I : asimptomatik
·         Tingkat II : nyeri kepala hebat, defisit neurologik, paralysis nervus kranialis.
·         Tingkat III : somnolent dan defisit ringan
·         Tingkat IV : stupor, hemiparesis, hemiplegia, rigiditas awal dan gangguan vegetatif.
·         Tingkat V : koma, rigiditas desebrasi dan  meninggal dunia.


  1. Pemeriksaan Diagnostik
a.       Angiografi
b.      Ct scanning
c.       Lumbal pungsi
d.      MRI
e.       Thorax photo
f.       Laboratorium
g.      EKG

F.     Penatalaksanaan
a.       Terapi konservatif dan operatif (Craniotomy)
b.      Pengendalian tekanan intrakranial
c.       Pengobatan hipertensi untuk memelihara tekanan perfusi serebral antara 60 sampai 70 mmHg, anticonvulsant.
d.      Pengendalian peningkatan TIK dilakukan Hiperventilasi, Diuretika dan kortikosteroid tetapi dapat memberi kerugian, misalnya mudah terkena infeksi hiperglikemia, perdarahan lambung (stress ulcer).

G.     Komplikasi Dan Outcome
Intraserebral hematom dapat memberikan komplikasi berupa;
  1. Oedem serebri, pembengkakan otak
  2. Kompresi batang otak, meninggal
Sedangkan outcome intraserebral hematom dapat berupa :
-          Mortalitas 20%-30%
-          Sembuh tanpa defisit neurologis
-          Sembuh denga defisit neurologis